Ngerinya Siksa Perampas Tanah, Harus Menggali Bumi Hingga 7 Lapisan

Tanah merupakan salah satu harga berharga di kala kini. Orang berlomba-lomba menabung membeli tanah sebagai salah satu bentuk investasi. Membahas perihal tanah, maka harus siap untuk membahas dampak sosial yang mungkin ditimbulkan.

Di lingkungan sosial, sedikit banyak kita akan menemukan orang-orang yang usil menggeser tanda batas tanah, mencangkul batas tanah hingga tidak terlihat si pemilik, atau memperkarakan kepemilikan tanah di meja hukum meski gotong royong bukan hak milik. Sebaiknya anda sudah harus berpikir seribu kali jikalau ingin curang terhadap permasalahan ini.

Tidak main-main, Tuhan SWT akan mengalungkan tujuh lapis tanah dan menghukum insan untuk menggali bumi hingga tujuh lapisan. Tidak hanya perampasan dalam skala besar saja, bahkan satu jengkal saja hukuman yang diterima juga akan sama. Seperti apa lengkapnya?

Aisyah ra menuturkan, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengambil sejengkal tanah secara dzolim, maka kelak akan dikalungkan kepadanya tujuh lapis tanah ” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat Muslim dari Abu Hurairoh, “seorang mengambil sejengkal tanah orang lain tanpa hak, pada hari final zaman kelak pasti Tuhan kalungkan kepadanya tujuh lapis tanah ”

Ya’la bin Murroh mengungkapkan, Nabi Muhammad SAW bersabda “Seseorang yang mengambil tanah dengan cara dzolim, kelak Tuhan akan memaksanya menggali tanah tujuh lapis tanah, kemudian mengalungkan kepadanya hingga selesai pengadilan di antara manusia.” (HR. Ahmad, Tabrani, dan disasihkan oleh Ibnu Hibban)

Bagaimana, sangat ngeri bukan? Memang di dunia sudah aneka macam orang-orang yang rakus ingin memiliki tanah milik orang lain. Tidak peduli lagi kerabat, tentangga, bahkan saudara sekalipun mampu berlaku curang jikalau nafsu duniawinya sudah menggerogoti. Perkara tanah ini, bukan hanya dilihat semisal satu jengkal dari permukaan, namun kepemilikan tanah hingga menunju dasar bumi. Sehingga jikalau kita curang satu jengkal saja, maka yang kita curangi sebanyak tujuh lapisan di dalamnya.

Syaikh Utsaimin rohimallohu menjelaskan: “Di dalam Hadits ini (hadits ‘Aisyah) memperlihatkan dalil bahwa orang memiliki tanah maka ia memiliki juga (tanah) episode bawahnya hingga tujuh lapis bumi, tidaklah boleh seseorang melubangi kecuali dengan izinnya. Misalkan kau ditakdirkan mempunyai tanah seluas tiga meter persegi dan sekeliling (tanahmu) ialah tanah milik tetanggamu, kemudian tetanggamu bermaksud untuk membuat lubang/terowongan diantara tanahnya, dan melewati episode bawah tanahmu maka tidaklah ia dibenarkan dalam hal ini sebab kau memiliki tanah dan apa saja yang berada di bawah tanah tersebut hingga tujuh lapis bumi. Sebagaimana juga ruang udara (di atas tanahmu) ialah milikmu hingga ke langit. Maka seseorang tidak mampu untuk membangun atap kecuali dengan izinmu. Oleh sebab itu berkata ulama, ‘Udara itu mengikuti apa yang tetap (tanah), dan tanah itu hingga tujuh lapis bumi. Makara seseorang (yang memiliki tanah) mempunyai episode atas episode bawah (dari tanahnya), tidak boleh seseorang (merampasnya).

Berkata Syaikh Saliem: “Barangsiapa memiliki tanah, maka berarti ia memilikinya dari bawah hingga atas. Dan ia berhak melarang orang menggali episode yang berada di bawah tanahnya, baik berupa lubang ataupun sumur tanpa meminta izin dan persetujuan darinya. Dan ia juga merupakan pemilik tambang dan barang-barang berharga berharga dibawahnya. Dia boleh memperdalam lubang di bawah tanahnya sekehendak hatinya selama tidak membahayakan orang lain yang bertetangga dengannya.”[ Syarah Riyadush Shalihin, jilid hal. 522]

Berkata Syaikh ‘Utsaimun menyebutkan bahwa para ulama berkata, ‘Seandainya tetanggamu memiliki pohon, kemudian dahannya memanjang ke tanahmu dan ranting-rantingnya menjadi menutupi tanahmu, maka sesungguhnya tetanggamu harus membenggokkan (dahan tersebut) dari tanahmu, jikalau tidak memungkinkan untuk dibengkokkan maka (dahan tersebut) harus dipotong, kecuali kau mengizinkan keberadaannya, sebab ruang udara (di atas tanahmu) ialah milikmu, mengikuti (kepemilikkan) apa yang tetap (tanah).”[ Syarhu Riyadush Shalihin Libnil Utsaimin, jilid 1 hal. 753]

Bagaimana, masih gak takut nyangkul-nyangkul tanah orang lain? maka sesungguhnya kehidupan ini hanya sandiwara dan senda gurau saja. Namun final hidup ialah hal yang pasti. Maka takutlah kepada azab Allah.
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Ngerinya Siksa Perampas Tanah, Harus Menggali Bumi Hingga 7 Lapisan"

 
Template By Kunci Dunia
Back To Top