Rasulullah menjadi sosok yang tepat aqidahnya, baik dari segi ucapan maupun tingkah laku. Sebab segala yang dilakukan oleh Rasulullah senantiasa bersumber dari Yang Mahakuasa SWT dan Al-Qur’an.
Akan tetapi, tidak semua umatnya mampu mengikuti aliran yang sudah diberikan oleh Rasulullah. Bahkan ada di antara mereka yang masih saja melaksanakan perbuatan yang menyimpang dari aqidah yang sudah diajarkan.
Tidak jarang di antara mengetahui apa yang dilakukannya tersebut sudah menyimpang dari akiqah, namun tetap saja mengabaikannya. Untuk itu, kita harus senantiasa mewaspadai banyak sekali bentuk penyimpangan akiqah. Lantas apa saja bentuk penyimpangan tersebut? Berikut gosip selengkapnya.
1. Syirik atau Kemusyrikan
Penyimpangan kepercayaan yang pertama yaitu syirik atau kemusyrikan. Seperti yang diketahui bekerjsama perkara pertama ini merupakan dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Yang Mahakuasa SWT kecuali pelakunya melaksanakan taubat. Yang Mahakuasa Ta’ala berfirman:
"Sesungguhnya Yang Mahakuasa tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (QS An Nisaa: 48)
Syirik diartikan sebagai mempersekutukan Allah, ada banyak hal yang termasuk dalam perbuatan syirik. Ada ulama yang membaginya dengan syirik besar dan adapula syirik kecil (tersembunyi) keduanya sama-sama menyesatkan.
Jika syirik besar berarti menyekutukan Yang Mahakuasa dengan selainnya ibarat percaya pada dukun, ilahi dan makhluk-makhluk lain. Namun, syirik kecil ini yang biasanya diabaikan karena bentuknya dianggap sepele. Seperti berzakat namun hanya untuk mengharapkan kebanggaan dari orang lain dan bukan semata-mata karena mengharap ridho dari Yang Mahakuasa dan masih banyak kasus lainnya.
Waspadailah penyimpangan kepercayaan yang satu ini, karena dapat menyebabkan pelakunya menjadi penghuni tetapi di dalam neraka ketika berada di darul abadi kelak.
2. Kufur
Penyimpangan kepercayaan selanjutnya ialah kufur. Kufur diartikan sebagai menolak aliran Yang Mahakuasa SWT, Rasulullah dan agama Islam. Sifat kufur lainnya yang paling sering diabaikan oleh umat insan yakni mengingkari nikmat yang telah diberikan oleh Allah.
Selain itu, ada pula kufur dalam bentuk menolak ayat-ayat Yang Mahakuasa dan Sabda Rasulullah SAW yang dianggap tidak sesuai dengan dirinya. Kufur dapat membawa seseorang ke jalan kemaksiatan karena kebenciannya terhadap Al-Qur’an, nabi dan Islam.
"Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Yang Mahakuasa menyesatkan amal-amal mereka. Yang demikian itu yakni karena sesungguh nya mereka benci kepada apa yang diturunkan Yang Mahakuasa (Alquran) lalu Yang Mahakuasa menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka." (QS Muhammad: 8-9)
3. Nifaq dan Munafik
Berbeda dengan kufur, penyimpangan kepercayaan yang selanjutnya yakni nifaq atau munafik. Perbuatan ini diartikan sebagai kepura-puraan, dimana pelakunya mengaku beriman kepada Yang Mahakuasa dan Rasul-Nya melalui ucapan, namun hati orang tersebut mengingkarinya.
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan sebagian dengan sebagian yang lain yakni sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Yang Mahakuasa melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu yakni orang-orang yang fasik. Yang Mahakuasa mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka abadi di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Yang Mahakuasa melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal." (QS At Taubah: 67-68).
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Yang Mahakuasa akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka bangun untuk salat mereka bangun dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Yang Mahakuasa kecuali sedikit sekali." (QS Annisaa: 142)
Menurut Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam tanda-tanda kemunafikan itu ada tiga, "Jika berkata beliau dusta, kalau berjanji menyalahi, dan kalau diberi amanah beliau berkhianat." (HR. Muttafaq alaih)
4. Fasik
Fasik yakni salah satu bentuk penyimpangan kepercayaan dimana seseorang sudah mengetahui mengenai suatu kebenaran, hati dan lisannya meyakini kebenaran tersebut namun ia tidak mempraktekkannya. Inilah yang menyebabkan orang fasik kemudian menjadi orang yang keras hati karena tidak mau menjalankan perintah yang sudah beliau ketahui.
"Dan janganlah kau ibarat orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Yang Mahakuasa menimbulkan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS Al Hasyr: 19)
"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Yang Mahakuasa dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka ibarat orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka yakni orang-orang yang fasik." (QS Aladid: 16)
5. Zalim
Penyimpangan kepercayaan yang terakhir yaitu zalim, perbuatan menganiaya diri sendiri atau orang lain ini kerap dilakukan. Entah orang yang mengetahui atau tidak bahwa perbuatan demikian ini termasuk dilarang dalam agama Islam. Padahal sejatinya kita harus menjaga diri semoga tidak melaksanakan kezaliman, karena akan merugikan ketika di darul abadi kelak.
Dari Jabir Rodhiyallahu Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: "Jagalah diri kalian dari berbuat zalim , karena kezaliman yakni kegelapan pada hari kiamat. Dan jagalah kalian dari sifat kikir, karena kekikiran menyebabkan kebinasaan ummat sebelum kalian. Sifat itulah yang menyebabkan mereka saling menumpahkan darah dan menghalalkan hal-hal yang diharamkan bagi mereka". (HR. Muslim)
Demikianlah gosip mengenai lima penyimpangan kepercayaan yang sering diabaikan. Sudah sepatutnya sebagai kaum muslimin kita menghindari perbuatan yang menyimpang dari ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Yang Mahakuasa SWT.
Akan tetapi, tidak semua umatnya mampu mengikuti aliran yang sudah diberikan oleh Rasulullah. Bahkan ada di antara mereka yang masih saja melaksanakan perbuatan yang menyimpang dari aqidah yang sudah diajarkan.
Tidak jarang di antara mengetahui apa yang dilakukannya tersebut sudah menyimpang dari akiqah, namun tetap saja mengabaikannya. Untuk itu, kita harus senantiasa mewaspadai banyak sekali bentuk penyimpangan akiqah. Lantas apa saja bentuk penyimpangan tersebut? Berikut gosip selengkapnya.
1. Syirik atau Kemusyrikan
Penyimpangan kepercayaan yang pertama yaitu syirik atau kemusyrikan. Seperti yang diketahui bekerjsama perkara pertama ini merupakan dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Yang Mahakuasa SWT kecuali pelakunya melaksanakan taubat. Yang Mahakuasa Ta’ala berfirman:
"Sesungguhnya Yang Mahakuasa tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar." (QS An Nisaa: 48)
Syirik diartikan sebagai mempersekutukan Allah, ada banyak hal yang termasuk dalam perbuatan syirik. Ada ulama yang membaginya dengan syirik besar dan adapula syirik kecil (tersembunyi) keduanya sama-sama menyesatkan.
Jika syirik besar berarti menyekutukan Yang Mahakuasa dengan selainnya ibarat percaya pada dukun, ilahi dan makhluk-makhluk lain. Namun, syirik kecil ini yang biasanya diabaikan karena bentuknya dianggap sepele. Seperti berzakat namun hanya untuk mengharapkan kebanggaan dari orang lain dan bukan semata-mata karena mengharap ridho dari Yang Mahakuasa dan masih banyak kasus lainnya.
Waspadailah penyimpangan kepercayaan yang satu ini, karena dapat menyebabkan pelakunya menjadi penghuni tetapi di dalam neraka ketika berada di darul abadi kelak.
2. Kufur
Penyimpangan kepercayaan selanjutnya ialah kufur. Kufur diartikan sebagai menolak aliran Yang Mahakuasa SWT, Rasulullah dan agama Islam. Sifat kufur lainnya yang paling sering diabaikan oleh umat insan yakni mengingkari nikmat yang telah diberikan oleh Allah.
Selain itu, ada pula kufur dalam bentuk menolak ayat-ayat Yang Mahakuasa dan Sabda Rasulullah SAW yang dianggap tidak sesuai dengan dirinya. Kufur dapat membawa seseorang ke jalan kemaksiatan karena kebenciannya terhadap Al-Qur’an, nabi dan Islam.
"Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Yang Mahakuasa menyesatkan amal-amal mereka. Yang demikian itu yakni karena sesungguh nya mereka benci kepada apa yang diturunkan Yang Mahakuasa (Alquran) lalu Yang Mahakuasa menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka." (QS Muhammad: 8-9)
3. Nifaq dan Munafik
Berbeda dengan kufur, penyimpangan kepercayaan yang selanjutnya yakni nifaq atau munafik. Perbuatan ini diartikan sebagai kepura-puraan, dimana pelakunya mengaku beriman kepada Yang Mahakuasa dan Rasul-Nya melalui ucapan, namun hati orang tersebut mengingkarinya.
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan sebagian dengan sebagian yang lain yakni sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Yang Mahakuasa melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu yakni orang-orang yang fasik. Yang Mahakuasa mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka abadi di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Yang Mahakuasa melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal." (QS At Taubah: 67-68).
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Yang Mahakuasa akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka bangun untuk salat mereka bangun dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Yang Mahakuasa kecuali sedikit sekali." (QS Annisaa: 142)
Menurut Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam tanda-tanda kemunafikan itu ada tiga, "Jika berkata beliau dusta, kalau berjanji menyalahi, dan kalau diberi amanah beliau berkhianat." (HR. Muttafaq alaih)
4. Fasik
Fasik yakni salah satu bentuk penyimpangan kepercayaan dimana seseorang sudah mengetahui mengenai suatu kebenaran, hati dan lisannya meyakini kebenaran tersebut namun ia tidak mempraktekkannya. Inilah yang menyebabkan orang fasik kemudian menjadi orang yang keras hati karena tidak mau menjalankan perintah yang sudah beliau ketahui.
"Dan janganlah kau ibarat orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Yang Mahakuasa menimbulkan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS Al Hasyr: 19)
"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Yang Mahakuasa dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka ibarat orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka yakni orang-orang yang fasik." (QS Aladid: 16)
5. Zalim
Penyimpangan kepercayaan yang terakhir yaitu zalim, perbuatan menganiaya diri sendiri atau orang lain ini kerap dilakukan. Entah orang yang mengetahui atau tidak bahwa perbuatan demikian ini termasuk dilarang dalam agama Islam. Padahal sejatinya kita harus menjaga diri semoga tidak melaksanakan kezaliman, karena akan merugikan ketika di darul abadi kelak.
Dari Jabir Rodhiyallahu Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: "Jagalah diri kalian dari berbuat zalim , karena kezaliman yakni kegelapan pada hari kiamat. Dan jagalah kalian dari sifat kikir, karena kekikiran menyebabkan kebinasaan ummat sebelum kalian. Sifat itulah yang menyebabkan mereka saling menumpahkan darah dan menghalalkan hal-hal yang diharamkan bagi mereka". (HR. Muslim)
Demikianlah gosip mengenai lima penyimpangan kepercayaan yang sering diabaikan. Sudah sepatutnya sebagai kaum muslimin kita menghindari perbuatan yang menyimpang dari ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Yang Mahakuasa SWT.
0 Komentar untuk "Waspadai Lima Penyimpangan Akidah yang Sering Diabaikan"